Gerakan Penanaman Tata Nilai Budaya DIY kepada Pelajar se-DIY melalui Wisata Budaya Episentrum Sumbu Filosofis Yogyakarta
gambar-post Gerakan Penanaman Tata Nilai Budaya DIY kepada Pelajar se-DIY melalui Wisata Budaya Episentrum Sumbu Filosofis Yogyakarta

Kota Yogyakarta - Dinas Kebudayaan DIY mengadakan acara Sosialisasi mengenai "Semangat Keyogyakartaan Strategi Internalisasi Tata Nilai Budaya DIY sebagai Bagian Pendidikan" pada hari ini, Kamis, 22 Februari 2024 pukul 09.00-11.00 WIB, di Ruang Yudhistira Lantai 1 Dinas Kebudayaaan DIY. Hadir pada kesempatan tersebut hadir: seluruh Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota se-DIY; Dewan Pendidikan DIY, Dinas Pendidikan DIY, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-DIY. Selain juga juga hadir selaku tuan rumah, Rully Andriadi, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan DIY yang mewakili Kepala Dinas Kebudayaan DIY yang berhalangan hadir karena banyak bersamaan dengan acara lainnya.


Bahwa Dinas Kebudayaan DIY pada Maret 2023 telah mengadakan acara "wisata budaya di DIY" dengan melibatkan 15 sekolah (SD, SMP, SMA) se-DIY dengan jumlah peserta sebanyak 150 pelajar dan guru.
Program tersebut sangat menarik minat seluruh pelajar dan guru sebab mereka diajak mengunjungi berbagai lokasi wisata budaya dan bersejarah di DIY.  Antara lain kunjungan wisata ke: tugu pal putih; kepatihan; krapyak; Masjid Kotagedhe; dan Situs Kauman.

Adapun sekolah-sekolah yang sudah mengikuti program tersebut yaitu: SMA N 1 Pakem;  SMP N 3 Berbah, dan SD N Sendangadi 1 Mlati  (Sleman); SD Negeri Lempuyangsari; SMP Negeri 6 Yogyakarta; SMA Bopkri 1 Yogyakarta (Kota Yogyakarta). SD Negeri Temon; SMP N 2 Pengasih; SMA N 1 Mlati (Kulonprogo); serta SD Negeri Paliyan IV; SMP N 1 Wonosari; dan SMA Negeri 1 Semin (Gunungkidul). Dari Bantul yaitu SD N 1 Kasihan; SMP N 2 Pandak; dan SMA N 1 Banguntapan.

Konsep nilai yang didengungkan dalam program itu meliputi 5 pokok nilai budaya Yogyakarta yakni: nilai musyawarah; gotong rotong, solidaritas, tenggangrasa; dan toleransi. Para peserta diajak berkunjung langsung pada 5 lokasi yang menjadi target yaitu: Tugu Pal Putih; Kepatihan; Panggung Krapyak; Masjid Kotagedhe; dan serta  Situs Kauman. Di mana menjadi bagian tidak terpisahkan dari Konsep Sumbu Filosofis Yogyakarta.


Menurut Rully Andriadi, Kabid Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan DIY, program tersebut juga akan dilanjutkan pada 4-6 Maret 2024 mendatang, sebelum puasa Ramadan. Harapannya, agar para pelajar dan guru semakin memahami nilai-nilai budaya budaya DIY.


Merespons program kerja tersebut, seluruh anggota dewan pendidikan mengapreasi baik kegiatan tersebut. Totok Sudarto, Anggota Dewan Pendidikan DIY menginformasikan bahwa sudah ditandatangani mengenai pencetakan buku tentang Pendidikan Khas Kejogjaan (PKJ) yang akan didistribusikan ke Dinas Pendidikan seluruh DIY dalam rangka untuk mendukung kegiatan pelaksanaan PKJ. Di mana buku tersebut bisa juga dimanfaatkan untuk mendukung program tersebut.


Sementara Sudiyo Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman mengusulkan agar kegiatan tersebut bisa disinkronisasikan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Sedangkan Supadiyanto Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman memberikan gagasan agar luaran kegiatan tersebut bisa diintegrasikan dengan Kurikulum Merdeka dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Gagasan lainnya, agar juga bisa dilakukan juga semacam kompetisi jurnalistik/penulisan esai mengenai objek-objek vital dan
strategis terkait Sumbu Filosofis dan Tempat-Tempat Bersejarah lainnya.

"Sangat memungkinkan kegiatan tersebut bisa diintegrasikan dengan sejumlah mata pelajaran yakni:
Pendidikan Pancasilan dan Kewarganegaraan; Pelajaran Sejarh, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa; dan Kesenian sehingga bisa menjadi P5," katanya.


Di luar itu, Rully menginformasikan bahwa Dinas Kebudayaan DIY memiliki 4 armada bus untuk program Wajib Kunjung Bus Museum; dan ada tambahan lagi 2 bus lagi untuk Program Bus Herritage Trip, di mana semuanya bisa diakses secara gratis oleh masyarakat maupun para pelajar di berbagai sekolah se-DIY. (Spd)



Bagikan postingan

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama.