Audiensi, Forum Komunikasi Dewandik Kab/Kota se-DIY bersama Paniradya Pati Kaistimewan DIY
gambar-post Audiensi, Forum Komunikasi Dewandik Kab/Kota se-DIY  bersama Paniradya Pati Kaistimewan DIY
Forkom Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota se-DIY Optimis bisa Akses Danais untuk Kemajuan Pendidikan

Yogyakarta - Forum Komunikasi Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota se-DIY kompak mengadakan audiensi bersama Paniradya Pati Kaistimewaan DIY Aris Eko Nugroho pada 21 November 2023 di Kantor Paniradya Kaistimewan di Komplek Kepatihan/Gubernuran DIY. Hadir dalam audiensi tersebut para pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota se-DIY yang dikomandoi oleh Khoiruddin Bashori.

Dalam kesempatan tersebut, Khoiruddin Bashori memaparkan berbagai permasalahan yang dimiliki oleh Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota se-DIY yang masih minim dalam keterbatasan anggaran. Padahal tupoksi mereka adalah perintah dari Undang-Undang, namun keberadaannya tidak mendukung dukungan pendanaan yang memadai. Untuk itulah, momentum tersebut bermaksud menjajaki kerjasama dengan Paniradya Kaistimewaan dalam memanfaatkan dana Keistimewaan DIY khususnya untuk kemajuan pembangunan dalam bidang pendidikan se-DIY.

Hadir dalam kesempatan tersebut langsung Kepala Paniradya Pati Kaistimewan DIY dan pejabat lainnya. Sementara dari Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota yang hadir yakni: Khoiruddin Bashori, Ki Hajar Pamadhi; Sudiyo, Andang Suhartanto; Prasetyo; Sardal; dan Supadiyanto. 


Menurut Aris, Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota se-DIY sebaiknya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan setempat untuk saling bekerjasama membuat program, sehingga bisa didanai dari Dana Keistimewaan DIY.

"Sampai saat ini, kami masih melihat kedalaman mengenai BOS dan BOSDA; untuk saat ini kami masih membatasi; semua beasiswa miskin sudah kami ambil semuanya; baru khusunya untuk tingkat SMA/SMK dan SLB; dan yang berkebutuhan khusus. Ada sekitar 15.000 yang diusulkan oleh Kadis DIY;  Ada untuk subsidi Akademi Komunitas. Kami sedang mencari pola; kami menghindari adanya hibah," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut,  Sudiyo mengusulkan agar kegiatan berupa pemberdayaan Komite Sekolah se-DIY serta pembangunan gerbang gapura sekolah yang khas kejogjaan agar dapat didanai dari Danais. Hal tersebut langsung direspons oleh Aris, bahwa hal tersebut memungkinkan, terutama yang pembangunan gapura sekolah khas keyogyaan.

Berhubungan dengan nasib guru swasta, Sardal mengusulkan agar ada tunjangan kesejahteraan guru swasta yang ada di negeri dan yang swasta murni. Mengingat kondisi kesejahteraan para guru swasta khususnya di Kulonprogo masih cukup memprihatinkan.Namun oleh Aris, usulan tersebut tidak memungkinkan untuk didanai dari Danais.

Pada akhir sesi, Supadiyanto mengusulkan tiga gagasan utama yaitu soal politik Anggaran Danais yang tahun 2023 Rp 1,42 Triliun; di mana sisa anggaran cukup besar; agar tidak terjadi dana hangus; ke depan; agar program bidang pendidikan yang diusung oleh Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota se-DIY dapat memanfaatkan akses Danais. Dua, soal masih banyaknya sekolah di Kabupaten Sleman yang minim fasilitas laptop dan komputer agar dapat difasilitasi dengan Dana Keistimewaan. Mengingat berbagai ujian dan kepentingan lainnya sudah menggunakan laptop dan komputer sejak dini.

Tiga, agar dapat diselenggarakan penghargaan atau Award untuk para guru; kepala sekolah, DUDIKA, Pers, dll yang memiliki kepedulian dan prestasi menonjol dalam dunia pendidikan dengan memanfaatkan Danais. Keempat, agar program digitalisasi seluruh lembaga pendidikan di DIY dapat didukung dengan Danais. (Spd)



Bagikan postingan

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama.