Sekretaris Dewan Pendidikan Kab. Sleman Sambangi SD Negeri Kwayuhan dan Jonggrangan
gambar-post Sekretaris Dewan Pendidikan Kab. Sleman Sambangi SD Negeri Kwayuhan dan Jonggrangan
Sekretaris Dewandik Kab. Sleman, Supadiyanto berfoto bersama dengan para guru dan kepala sekolah SD Negeri Kwayuhan ketika memantau kegiatan PPDB 2023, siang tadi.

Sleman - Sekolah-sekolah yang ada di kawasan pinggiran di Kabupaten Sleman harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Sleman. Sebab banyak tertinggal jika disandingkan dengan sekolah-sekolah yang ada di pusat kota. Menurut Supadiyanto, Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman ketika siang tadi (baca: Rabu, 14/6) berkunjung di SD Negeri Kwayuhan dan SD Negeri Jonggrangan yang letaknya di Sendangmulyo, Minggir, Sleman Barat, menilai bahwa keberadaan sekolah tersebut sangat penting untuk memajukan pembangunan di daerah tersebut.

Berdasarkan pantauan langsung di lapangan, sampai siang tadi, sekolah tersebut baru mendapatkan 14 calon siswa yang mendaftar ke sekolah tersebut melalui jalur afirmasi dan zonasi. Padahal tersedia SD Negeri Kwayuhan  memiliki daya tampung sebanyak 28 siswa.

Menurut Kepala Sekolah SD Negeri Kwayuhan Mujiyem, permasalahan utama yang dihadapi yakni kekurangan murid untuk memenuhi kuota. "Sekolah-sekolah yang ada relatif hampir berdekatan. Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan membagikan brosur ke TK dan PAUD, tapi hasilnya belum optimal. Semoga masih ada tambahan," katanya dengan penuh optimis kepada redaksi media ini. 

Hal serupa juga terjadi pada SD Negeri Jonggrangan, yang letaknya tak jauh dari SD Negeri Kwayuhan; sampai sore tadi; sekolah tersebut bahkan hanya ada 5 pendaftar saja. Padahal daya tampung yang disediakan sebanyak 28 kursi.

Melihat tren masih minimnya jumlah pendaftar siswa baru sampai hari ketiga PPDB di sejumlah sekolah-sekolah di daerah pinggiran, perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah; terutama Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

Untuk itu, pemerintah wajib untuk memberikan dukungan baik berupa fasilitas infrastruktrur maupun sarana-prasarana bidang pendidikan sehingga mampu menjadi nilai keunggulan dari sekolah-sekolah di pinggiran. Akses internet, pendampingan dalam pemanfaatan teknologi informasi, dan penguatan SDM guru melalui pembinaan karir dan daya dukungnya; menjadi kunci dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi.

Hal tersebut akan menjadi promosi gratis bagi sekolah-sekolah di pinggiran agar bisa tampil setara dan sejajar dengan sekolah-sekolah yang ada di pusat kota. (*)


Bagikan postingan

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama.